Pertama
adalah arogansi dari PSSI untuk melarang pertandingan LPI (Liga Primer
Indonesia) dan penjatuhan sanksi buat seluruh pemain sehingga mereka
tidak bisa masuk dalam Timnas. Tidak hanya itu sanksi tersebut akan
dijatuhkan kepada pelatih, agen, wasit, dan pengurus. Lisensi
kepalatihan, agen, dan wasit akan dicabut. Sedangkan, wasit bakal
dicabut sertifikasi. Sementara hukuman tambahan bagi pemain dan
pengurus akan ditetapkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Direktur
Bidang Hukum dan Peraturan PSSI, Max Boboy bersikeras memegang Undang
Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Pada 51
ayat 2 disebutkan bahwa setiap penyelenggaraan kejuaraan olahraga
yang mendatangkan langsung massa penonton wajib mendapatkan rekomendasi
dari induk organisasi cabang olahraga bersangkutan dan memenuhi
peraturan perundang-undangan.Lewat dasar UU inilah PSSI melarang pertandingan LPI bergulir.
Namun
apa daya akhirnya pihak Mabes Polri memberi izin pertandingan
pembukaan Liga Primer Indonesia (LPI) di Solo. PSSI menilai langkah
Polri itu salah dan melanggar undang-undang. Polri punya alasan lain,
bahwa penerbitan izin tersebut setelah mendapat rekomendasi dari BOPI
(Badan Olahraga Profesional Indonesia) sebagai wadah untuk olahraga
profesional yang ditunjuk oleh pemerintah. Dari peristiwa inilah Skor
LPI VS ISL (Indonesia Super League) adalah 1 - 0.
Kedua
adalah sebagai liga yang baru memulai kompetisi perdananya, LPI
menggaet dua perusahaan besar yakni Coca-Cola dan Unilever. Selain
kerjasama sponsor, LPI juga mengikat kontrak dengan salah satu stasiun
televisi nasional. Indosiar berani membayar untuk menyiarkan sekitar
230 pertandingan dari total 342 laga yang akan digelar selama musim
2011. Konsorsium LPI juga membebaskan klub menjalin bisnis dengan
perusahaan lain. Karena LPI adalah kompetisi profesional. Keuangan klub
dikelola secara mandiri. Tidak ada hubungannya dengan subsidi dari
APBD.
Penyelenggara
Liga Primer Indonesia (LPI) bisa membuktikan bahwa dirinya sebagai
kompetisi sepakbola di Indonesia yang berbasis profesional. Sebab, dari
beberapa aspek memang LPI lebih unggul dari kompetisi dibawah kendali
PSSI. Media Officer LPI, Abi Hasantoso kepada beritajatim.com, Sabtu
(15/1/2011) siang mengatakan, untuk fee dari siaran televisi saja, LPI
jauh mengungguli televisi yang menyiarkan pertandingan Superliga maupun
Divisi Utama. Dari ketertarikan sponsor dan besarnya kontrak baik
dengan sponsor maupun televisi bisa memberikan indikasi bahwa Skor LPI
VS ISL adalah 2 - 0.
Ketiga
adalah seperti yang terekam dari hasil reportase beritajatim.com,
pemakaian dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk klub
di Indonesia Super League ternyata menyalahi aturan Federasi Sepakbola
Dunia (FIFA). Dalam salah satu pasalnya, FIFA melarang klub profesional
untuk memakai dana dari pemerintah.
Demikian diungkapkan pengamat bola Yesayas Oktovianus dalam diskusi Save
Our Soccer di LBH Jakarta, Minggu (16/1/2011). Menurutnya, kondisi ini
sangat ironis. Pasalnya, PSSI sebagai lembaga yang menaungi kompetisi
ISL kerap memakai aturan FIFA untuk memberi sanksi kepada kompetisi
Liga Primer Indonesia. “Ini aturan FIFA. Klub-klub dilarang memakai
dana dari pemerintah. Nah, kalau memakai dana APBD, itu jelas melanggar
aturan FIFA,” ujarnya.
Sementara
itu, IGK Manila yang juga hadir dalam acara tersebut memaparkan,
mayoritas klub di ISL menggantungkan biaya operasional dari APBD.
Kalaulah ada yang tidak memakai dana APBD, klub tersebut tetap mendapat
fasilitas dari pemerintah. “Saya lihat, 99 persen klub yang
berkompetisi di ISL memakai dari APBD. “Seharusnya dana APBD untuk
pembinaan bukan untuk klub profesional,” katanya. Dari hasil reportase
inilah yang menjadikan skor sementara untuk LPI dan ISL adalah: 3 - 0.
Sebenarnya
ada satu peristiwa lagi yang sedang ditunggu-tunggu oleh pecinta bola
se-tanah air, adanya dugaan kuat bahwa surat yang dikirimkan FIFA
kepada PSSI terindikasi Palsu. Namun informasi terakhir menyebutkan
bahwa departemen media FIFA kepada pemimpin redaksi GOAL.com Indonesia
Bima Prameswara Said melalui surat elekronik ketika mempertanyakan
tentang surat yang menjadi perdebatan publik sepakbola nasional itu.
“Terima
kasih atas surat Anda. Kami dapat memastikan surat dari sekretaris
jendral seperti yang Anda lampirkan adalah otentik,” demikian
pernyataan departemen media FIFA. Namun Berita terakhir dari FIFA
inipun belumlah merubah kedudukan, Skor sementara pertandingan LPI dan
ISL adalah tetap: 3 -
0 Comment:
Posting Komentar