Blogger Widgets

Selasa, 24 Januari 2012

ISL VS IPL

1295276673949841142
www.sichandra.com
Pertama adalah arogansi dari PSSI untuk melarang pertandingan LPI (Liga Primer Indonesia) dan penjatuhan sanksi buat seluruh pemain sehingga mereka tidak bisa masuk dalam Timnas. Tidak hanya itu sanksi tersebut akan dijatuhkan kepada pelatih, agen, wasit, dan pengurus. Lisensi kepalatihan, agen, dan wasit akan dicabut. Sedangkan, wasit bakal dicabut sertifikasi. Sementara hukuman tambahan bagi pemain dan pengurus akan ditetapkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Direktur Bidang Hukum dan Peraturan PSSI, Max Boboy bersikeras memegang Undang Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Pada 51 ayat 2 disebutkan bahwa setiap penyelenggaraan kejuaraan olahraga yang mendatangkan langsung massa penonton wajib mendapatkan rekomendasi dari induk organisasi cabang olahraga bersangkutan dan memenuhi peraturan perundang-undangan.Lewat dasar UU inilah PSSI melarang pertandingan LPI bergulir.
Namun apa daya akhirnya pihak Mabes Polri memberi izin pertandingan pembukaan Liga Primer Indonesia (LPI) di Solo. PSSI menilai langkah Polri itu salah dan melanggar undang-undang. Polri punya alasan lain, bahwa penerbitan izin tersebut setelah mendapat rekomendasi dari BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) sebagai wadah untuk olahraga profesional yang ditunjuk oleh pemerintah. Dari peristiwa inilah Skor LPI VS ISL (Indonesia Super League) adalah 1 - 0.
Kedua adalah sebagai liga yang baru memulai kompetisi perdananya, LPI menggaet dua perusahaan besar yakni Coca-Cola dan Unilever. Selain kerjasama sponsor, LPI juga mengikat kontrak dengan salah satu stasiun televisi nasional. Indosiar berani membayar untuk menyiarkan sekitar 230 pertandingan dari total 342 laga yang akan digelar selama musim 2011. Konsorsium LPI juga membebaskan klub menjalin bisnis dengan perusahaan lain. Karena LPI adalah kompetisi profesional. Keuangan klub dikelola secara mandiri. Tidak ada hubungannya dengan subsidi dari APBD.
Penyelenggara Liga Primer Indonesia (LPI) bisa membuktikan bahwa dirinya sebagai kompetisi sepakbola di Indonesia yang berbasis profesional. Sebab, dari beberapa aspek memang LPI lebih unggul dari kompetisi dibawah kendali PSSI. Media Officer LPI, Abi Hasantoso kepada beritajatim.com, Sabtu (15/1/2011) siang mengatakan, untuk fee dari siaran televisi saja, LPI jauh mengungguli televisi yang menyiarkan pertandingan Superliga maupun Divisi Utama. Dari ketertarikan sponsor dan besarnya kontrak baik dengan sponsor maupun televisi bisa memberikan indikasi bahwa Skor LPI VS ISL adalah 2 - 0.
Ketiga adalah seperti yang terekam dari hasil reportase beritajatim.com, pemakaian dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk klub di Indonesia Super League ternyata menyalahi aturan Federasi Sepakbola Dunia (FIFA). Dalam salah satu pasalnya, FIFA melarang klub profesional untuk memakai dana dari pemerintah.
Demikian diungkapkan pengamat bola Yesayas Oktovianus dalam diskusi Save Our Soccer di LBH Jakarta, Minggu (16/1/2011). Menurutnya, kondisi ini sangat ironis. Pasalnya, PSSI sebagai lembaga yang menaungi kompetisi ISL kerap memakai aturan FIFA untuk memberi sanksi kepada kompetisi Liga Primer Indonesia. “Ini aturan FIFA. Klub-klub dilarang memakai dana dari pemerintah. Nah, kalau memakai dana APBD, itu jelas melanggar aturan FIFA,” ujarnya.
Sementara itu, IGK Manila yang juga hadir dalam acara tersebut memaparkan, mayoritas klub di ISL menggantungkan biaya operasional dari APBD. Kalaulah ada yang tidak memakai dana APBD, klub tersebut tetap mendapat fasilitas dari pemerintah. “Saya lihat, 99 persen klub yang berkompetisi di ISL memakai dari APBD. “Seharusnya dana APBD untuk pembinaan bukan untuk klub profesional,” katanya. Dari hasil reportase inilah yang menjadikan skor sementara untuk LPI dan ISL adalah: 3 - 0.
Sebenarnya ada satu peristiwa lagi yang sedang ditunggu-tunggu oleh pecinta bola se-tanah air, adanya dugaan kuat bahwa surat yang dikirimkan FIFA kepada PSSI terindikasi Palsu. Namun informasi terakhir menyebutkan bahwa departemen media FIFA kepada pemimpin redaksi GOAL.com Indonesia Bima Prameswara Said melalui surat elekronik ketika mempertanyakan tentang surat yang menjadi perdebatan publik sepakbola nasional itu.
“Terima kasih atas surat Anda. Kami dapat memastikan surat dari sekretaris jendral seperti yang Anda lampirkan adalah otentik,” demikian pernyataan departemen media FIFA. Namun Berita terakhir dari FIFA inipun belumlah merubah kedudukan, Skor sementara pertandingan LPI dan ISL adalah tetap: 3 -

0 Comment:

Posting Komentar